Isnin, 1 November 2010

Tatapan Sahabat-sahabat.

HARAPAN SEORANG LELAKI TUA
(Sebuah Monolog)


Mengenang usia dimamah musim
Umpama mendera hati, namun
Harapan tetap berkibar bagai indahnya panji-panji
Agar keponakanku menentuh kurnia-Nya
Menjadi manusia soleh dan dihargai
Menghormati hak pada mereka yang berusia
Atau mungkinkah jua
Desiran gemersik angin semusim merubah segalanya

Jika demikianlah maka jawapannya
Abu akan menutup indera hati ini
Meninggalkan sejarah yang tidak pernah mati dan
Indahnya sejambak harapan
Lalu kekal bersemadi bersama nama yang ku tinggalkan

Bila sesekali rasa halus itu datang
Itulah nikmat perjuangan
Namun pasti ia meminta titisan air mata

Hidup lelaki tua ini
Adalah membesar diasuh derita
Jika kalian berdiri antara dua dimensi masa
Intiplah erti keperitan itu dengan kelebihan mata hati

Manisnya pertemuan kami suami isteri
Umpama ceritawara sebuah sebuah lagenda cinta
Hanya ketulusan yang kami miliki
Adapun cabaran pada gerbang rumahtangga
Makan, minum dan pakai contohnya
Mencukupi segala apa yang ada
Ampunilah lelaki tua ini anak-anakku
Dosaku pada kalian adalah rahsia Tuhan.


p/s : ini adalah nukilan dari Ayahku, mengisahkan harapan dan pengalaman hidupnya sepanjang tempoh dia nak membesarkan kami semua sebagai anank-anaknya... nukilan ini ku temui secara tak langsung... Wahai jiwa-jiwa yang bergelar seorang anak, marahnya ayah kalian bukan bermakna benci, tapi itulah bukti kasih sayangnya dia kepada kita... saya sayang Mak dan Ayah...

Tiada ulasan: